Serangkaian aksi teror di Indonesia konon berkaitan dengan Al Qaeda dan jaringan regional yang lebih luas. Tapi tuduhan itu masih perlu dibuktikan. Dalang dan motifnya tak terungkap hingga kini.
PENELUSURAN TNI dan Polri tentang kelompok teroris di Aceh memang sudah sampai pada tahap lanjut: Gelar Operasi Intelijen. Sebanyak 71 anggota teroris itu, 40 diantaranya telah tertangkap dan kepolisian masih memburu yang lain dalam daftar pencarian orang atau DPO. Namun, masih ada pertanyaan penting yang tersisa: benarkah mereka bertindak sendirian?
Tak aneh pula, orang tetap masih berspekulasi bahwa mereka yang ditangkap polisi kini hanyalah kaki tangan dan bukan dalang yang profesional lagi terorganisasi itu. Masalahnya adalah siapa mereka dan atas dasar motif apa mereka melakukan kejahatan itu.
Teori paling umum yang kini beredar dan paling banyak dikutip media, adalah bahwa para pelaku yang ditangkap itu merupakan anggota dari sebuah organisasi berjaringan luas. Kepala desk Antiteror Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Ansya’ad Mbai menyebutkan jaringan itu bisa saja Jamaah Islamiyah dan Al Qaeda. Keberadaan dan aktivitas para teroris di Aceh Besar, Aceh, diyakini memang bisa menjadi bagian dari persiapan skenario besar baru jaringan teroris internasional dengan sasaran kawasan perairan Selat Malaka.
Melihat fakta-fakta lain, tak aneh jika orang juga menuding kelompok tersebut, menggunakan teror untuk mencapai cita-cita mereka membangun khilafah Islamiah di Asia Tenggara. Lagi-lagi mengutip ‘laporan intelijen’, pernah dilaporkan jaringan televisi CNN bahwa Rabitatul Mujahidin-sayap militer Jamaah Islamiyah yang berhubungan dekat dengan Al Qaeda. Salah satu contoh, Syaifullah, menurut sumber intelijen, datang ke Indonesia dua hari sebelum ledakan di Bali dengan menggunakan paspor palsu warga negara Amerika Serikat. Di Semarang, Jawa Tengah, dia bertemua dengan ‘sel Al Qaeda di Indonesia’ yang diwakili Imam Samudera dan Muchlas- yang terakhir ini disebut menggantikan Hambali atau Riduan Ishamudin, yang kini entah ada di mana. Laporan CNN diperkuat oleh Rohan Gunaratna, penulis buku Inside Al Qaeda, yang mengatakan bahwa Rabitatul dibentuk atas permintaan Al Qaeda untuk menfasilitasi interaksi kelompok mujahidin di Asia Tenggara dengan rekan mereka di Asia Selatan dan Timur Tengah. Laporan itu juga memuat pernyataan Andrea Dominggo, seorang pejabat tinggi imigrasi Filipina yang mengatakan Al Qaeda memang memasok dana ke Rabitatul Mujahidin yang dibentuk pada 1999.
Sinyalemen kaitan ‘sel-sel teror Indonesia’ juga diungkap mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono dalam disertasi doktoral yang dipertahankan di UGM, telah diterbitkan dalam bentuk buku Terorisme: Fundamentalisme Kristen, Yahudi, Islam mengungkapkan jaringan teroris global Al Qaeda terdiri dari empat clusters yang terbuat di sekitar orang-orang yang berpengaruh (nodes). Cluster keempat adalah Asia Tenggara, terdiri dari anggota al-Jamaah al-Islamiyah dan sel-selnya di Indonesia, Singapura, Filipina, dan Malaysia. Termasuk Moro Islamic Liberation Front (MILF), the Moro National Liberation Front (MNLF), dan gerilyawan Abu Sayyaf di Filipina.
Namun, meski ada sinyalemen luas tentang kaitan antara gerakan teror di Indonesia dan jaringan internasional Al Qaeda, semua ini baru sebagian cerita. Banyak sinyalemen itu didasarkan pada data intelijen. Pengakuan para tersangka Jamaah Islamiyah yang ditangkap di Singapura dan tersangka Kumpulan Mujahidin Malaysia (KMM) yang ditangkap di Malaysia juga harus diperlakukan hati-hati mengingat selama ini tidak ada pihak independen yang dapat mengakses mereka. Para tersangka itu ditahan atas dasar Internal Security Act (ISA), yang memungkinkan tidak didampingi pembela dan bahkan tidak perlu diadili.
Sejauh ini, para wartawan dan bahkan polisi Indonesia tidak memiliki akses langsung terhadap tokoh yang bernama Hambali alias Riduan Ishamudin. Dalam kasus ini, jangan heran jika berbagai spekulasi berseliweran. Demikian pula dengan pengakuan Al Faruq. Terkandung pertanyaan besar: kenapa Intelijen Indonesia menyerahkan pesakitan yang diakui terlibat dalam kejahatan besar itu kepada Amerika Serikat?
Secara terpisah, kehidupan warga Indonesia saat ini tak lebih dari belimbing di batu gilingan. Dalam masyarakat Aceh tersua hadih maja (peribahasa): batee di ateuh batee di miyup, nyang caye boh limeng di teungoh. Artinya, “di atas batu, di bawah batu, di tengah-tengah belimbing terjepit”. Betapa tidak, terkait razia KTP sekarang: sedikit terbalik dengan razia masa konflik dulu. Saat itu, KTP yang dicari oleh polisi adalah kental keacehannya, semisal nama dan alamat dari Aceh. Sekarang, identitas yang disoroti adalah KTP asal Jawa. Terlepas dari itu, masyarakat tetap jadi tumbal. Dulu dengan alasan politik, sekarang dengan dalih jihad. Tidak hanya itu, saat naik ke gunung hendak mencari nafkah, warga acap kena sweeping oleh pihak teroris. Tatkala turun kembali ke kampung, mereka dapat interogasi dari polisi. Tak ayal pula, kadang giliran teroris menembak warga dengan alasan yang tak jauh beda dengan dalih polisi: karena lari dan dicurigai.
Dari penelusuran GD, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) mengungkapkan fakta bahwa prajurit-prajurit Dulmatin ternyata dilatih untuk mengincar orang-orang yang berposisi strategis. Karena itu, pola serangan menggunakan bom di tempat-tempat umum dan hotel asing diubah. Mereka kini menggunakan senjata api dan mengincar pejabat sebagai sasarannya. Menurut alumnus Akpol 1974 itu, mereka mengarah pada pejabat Polri, pemerintah dan TNI. “Ya kayak kita-kita ini,” kata Bambang lalu tersenyum.
Belum jelas betul peta kasus kelompok teroris Aceh ini, saat ditanya apakah sudah ada target spesifik berupa nama orang. Kapolri tak menjawab. “Saya kira (data, red) sudah cukup,” kata mantan Kabareskrim itu. Pelatihan militer menggunakan senjata api mengindikasikan ada perubahan pola itu.
Entah terkait atau tidak, sejumlah media cetak terbitan Aceh, menyebutkan bahwa di dalam pemerintahan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Irwandi Yusuf sendiri hadir orang asing yang menjadi penasehatnya. Sebut saja, LeRoy Hollenbeck. Pria asal Amerika Serikat ini telah lama hadir di dalam pemerintahan Aceh, semenjak Pj Gubernur Azwar Abu Bakar. LeRoy awalnya bekerja di BRR-NAD-Nias kemudian diperbantukan di Pemda Aceh. Masih menurut sumber yang sama, LeRoy juga diduga agen intelijen CIA untuk Aceh. Selain LeRoy, tercatat ada tiga lainnya yang bersama Gubernur Irwandi. Seperti Reenata Korber (warga Austria), William Ozkaptan yang bertindak sebagai Koordinator Badan Narasumber Damai Aceh atau Aceh Peace Resource Center (APRC). Ia juga warga Amerika Serikat. Yang menarik, hadirnya seorang pria asal Australia bernama Dr. Damien Kingsbury. Track record-nya jelas, dosen senior pada Deakin University ini terlibat dalam kasus lepasnya Timor-Timur (kini Timor Leste) dari Indonesia tahun 1999. Ia sempat dideportasi oleh pihak imigrasi lantaran masuk ke Aceh lewat jalur ilegal pada November 2007.
Tak hanya itu, menurut sebuah laporan soal operasi intelijen internasional Hawk Eye. Terkait dengan Aceh adalah operasi ini digelar dengan basis di Pulau Weh, Sabang. Digunakannya Sabang sebagai basis mereka, karena Sabang memiliki pelabuhan yang akan digunakan sebagai Pelabuhan Bebas. Operasi ini sendiri dikabarkan bakal melibatkan Mossad, CIA, M16, dan Scotland Yard. Sumber GD di kalangan intelijen mengungkapkan bahwa mereka mengincar Pelabuhan Sabang karena pemerintah Filipina menutup pangkalan militer AS di Clark dan Subic. Ditambah lagi, semakin meningkatnya perdagangan di Pelabuhan Benghazi, Libya. Oleh pihak Rusia, pelabuhan ini dipakai sebagai tempat menyuplai persenjataan ke beberapa negara di Timur Tengah. Dalam kondisi ini, Hawk Eye berada di Bhosporus, Turki. Posisi ini sangat timpang karena kontrol komando yang sangat panjang antara Washington-Brussel-Colon-Sisilia-Diego Garcia-Leghorn, Irlandia, membutuhkan biaya yang tinggi dan teknologi satelit dengan metode digital pada jaringan yang panjang serta lebar.
Sementara, CIA, Mossad, M16, dan Scotland Yard berusaha merancang titik-titik Hawk Eye pada gerbang lintasan antar benua. Pihak CIA menaruh harapan pada Perancis di Terusan Suez. Mereka pun berupaya membuka titik pos di Sasebo, tapi terhalang di Vladivostok dan Shakalin milik Rusia. Di pos Diego Garcia mereka juga terhalang oleh Teluk Andaman dan Nikobar. Maka harus ada titik lain pada gerbang Samudera Hindia dan Selat Malaka sebagai tempat lalu lintas ekonomi AS dan Uni Eropa. Tidak ada alternatif lain kecuali menjadikan Pelabuhan Sabang sebagai jaringan Hawk Eye.
Laporan ini bukan tanpa dasar, dari penelusuran GD, bahwa pengelolaan Pelabuhan Bebas Sabang ini dipegang oleh Dublin Port Company (DPC). Izin ini dikantongi oleh perusahaan asal Irlandia dapat saja dijadikan alasan untuk melaksanakan ‘proyek’ Hawk Eye. Apalagi, Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) kurang berpengalaman dalam tata laksana pelayaran interkontinental sehingga mudah jika pihak asing ‘bermain’ dan merugikan Indonesia.
Jika ditelisik ke belakang, pembukaan kembali Pelabuhan Bebas Sabang ini adalah mantan Presiden Abdurrahman Wahid melalui Menteri Perindustrian dan Perdagangan kala itu, Luhut Binsar Panjaitan. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid telah mensahkan Surat Keputusan Menperindag No. 23/MPP/01/2001 tertanggal 10 Januari 2001. Salinan dari surat keputusan yang diterbitkan ‘secara diam-diam’ dan tak jelas nasibnya sampai saat ini: Surat Keterangan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 23/MPP/01/2001 tanggal 10 Januari 2001 tentang Pencabutan Surat Keputusan Menteri Perdagangan No. 102/SK/VIII/1967 tentang Pelaksanaan Peraturan-Peraturan di Bidang Kebijakan Ekspor dan Pemasaran Barang-Barang Produksi Indonesia.
Dalam kasus gerakan teror di Indonesia, ada juga aspek sejarah yang perlu dipertimbangkan. Berbagai kasus teror setelah jatuhnya rezim Soeharto tidak pernah terungkap tuntas dan sebagian diantaranya memberikan petunjuk adanya keterlibatan oknum institusi negara. Bahkan, jika terorisme menjadi isu penting di Indonesia, pendekatan yang sekarang dilakukan hampir seluruhnya mewakili pendekatan keamanan dengan dukungan kuat negeri besar seperti Amerika Serikat dan Australia.
Masih ingatkah, bahwasannya Amerika Serikat membantu Indonesia dengan dana untuk menangkal terorisme sebesar Rp 144 miliar, sementara Australia membantu sekitar rp. 10 miliar. Adalah ironis jika Australia bahkan lebih terbuka menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan Kopassus-pasukan elite militer yang sering dituding melakukan pelanggaran hak asasi-dalam rangka melawan terorisme. (diolah dari berbagai sumber/wan)
Mengakhiri Jejak Terorisme Indonesia
DRAMA penangkapan kelompok teroris di negeri ini seolah tak pernah berakhir. Panggung “teater” terorisme selalu memunculkan nama-nama baru dengan motif gerakan dan identitas yang berbeda. Di balik penangkapan aktor teroris, selalu ada pihak yang merasa menang, karena telah menangkap sumbu gerakan radikal. Polri mendapat aplaus dan pujaan dari segala penjuru.
Namun, semua itu tidak mengubah wajah peradaban di negara Indonesia. Kondisinya masih tetap karut-marut. Bahkan, Indonesia dinisbatkan sebagai rimba terorisme yang tak pernah berhenti melahirkan aktor teroris baru.
Dalam catatan sejarah, pascaperistiwa dahsyat 11 September 2001 di Amerika–yang melahirkan gerakan separatis radikal berjubah agama–Indonesia tak lepas dari ancaman terorisme radikal. Peristiwa Bom Bali telah melahirkan saudara kembar teroris, Amrozi dan Imam Samudra.
Setelah itu, berkeliaran ‘aktor’ teroris yang meluluhlantakkan beberapa tempat, seperti Noordin M Top dan Dr Azhari. Mereka dinyatakan sebagai lokomotif terorisme yang berbahaya. Setelah itu ada Abu Dujana, komandan militer Jamaah Islamiyyah (JI) dan Zarkasih sebagai salah satu pemimpin JI.
Penangkapan Abu Dujana di Banyumas dan ‘Mbah’ Zarkasih alias Zuhroni di Yogyakarta, setidaknya menyiratkan kegalauan bahwa mata rantai terorisme Indonesia tak pernah putus. Bahkan, seakan tumbuh ribuan kader baru untuk meneruskan jejak perjuangan pemimpinnya.
Aksi terorisme yang menempati ruang publik negatif itu justru tak lagi menambah manfaat agama, tetapi malahan menambah kusam wajah agama yang dijadikan simbol pelancaran aksi radikalisme-fanatik.
Islam tidak lagi dihayati sebagai agama yang mengajarkan kedamaian, tetapi dimaknai sebagai simbol yang memperbolehkan kekerasan dengan beberapa dalil yang terkesan dipaksakan. Itu berarti pemerkosaan ayat agama dengan nafas dan perlakuan berbeda, memaknai ayat agama dengan pemahamam dan keyakinan sempit.
Walau aksi terorisme merupakan spirit perlawanan atas hegemoni penguasa dan kezaliman Barat, tetapi tindakan pengeboman sarana publik justru merugikan rakyat. Tindakan terorisme berjubah agama yang menghalalkan pengrusakan tempat maksiat, tanpa ada upaya nahi munkar yang lebih persuasif, tidaklah dianggap benar.
Justru hal itu menambah kusam wajah agama yang menjadi korban simbol dan komoditas. Agama tak ubahnya barang dagangan yang diperebutkan berbagai kalangan untuk dimaknai menurut kepentingan masing-masing kelompok. Agama terbukti dijadikan mainan di panggung api sejarah! (*)
Aksi terorisme yang menjadi pernik bangsa ini setidaknya menyimpan sejarah luka. Kaum teroris bukanlah diciptakan oleh opini publik yang dipengaruhi penguasa. Terorisme diciptakan oleh sejarah. Terorisme bersumber pada pemahaman tentang jihad yang dimaknai sebagai perang. Hal ini merupakan pendangkalan keberagamaan yang dipolitisasi. Teroris pada hakikatnya adalah korban dari sistem yang menindas, kemudian mencari subjek lain yang menjadi limpahan kesalahan.
Di belahan dunia lain, kemunculan aksi terorisme disebabkan oleh represi dari penguasa yang menindas, perebutan wilayah yang menjadi warisan sejarah dan konflik antaretnis yang mengambinghitamkan kelompok minoritas. Aksi terorisme di Irlandia, Rusia dengan gerakan Chechnya, dan jaringan al-Qaida yang berkembang, itu karena ijtihad perlawanan terhadap hegemoni Barat yang demikian menindas.
Dalam lanskap sejarah terorisme di Indonesia, di samping pendangkalan esensi keberagamaan dan politisasi simbol agama, fundamentalisme ekonomi juga melahirkan spirit kekerasan. Fundamentalisme ekonomi melahirkan kebijakan publik yang cenderung kapitalis, menerkam kelompok minoritas dari kepungan ketimpangan peradaban.
Sedangkan fundamentalisme agama menyiratkan kegalauan lain, menafsirkan ayat agama secara literal dan tanpa melihat konteks dan pemaknaan secara komprehensif. Kedua hal itulah yang menjadi spirit berkembangnya terorisme di Indonesia.
Akar munculnya terorisme yang berjubah agama, melahirkan pemaknaan baru. Mark Jurgensmeyer, (1996: 4-8) membedakan tiga jenis gerakan keagamaan yang bisa mengarah kepada aksi terorisme.
Pertama, apa yang disebut sebagai nasionalisme etnik keagamaan, gerakan keagamaan yang terpaku pada etnik untuk mewujudkan kelompok tertentu. Kedua, nasionalisme ideologis keagamaan. Kelompok itu menjadikan agama sebagai ideologi yang berkembang di sekitarnya. Ketiga, nasionalisme etnik-ideologis keagamaan yang menggabungkan antara aspek etnik dan ideologi yang dibalut unsur keagamaan di dalam gerakannya.
Ketiga motif gerakan ini menjadi basis perkembangan terorisme yang bernapaskan ayat agama. Babak pertunjukan terorisme di Indonesia sebaiknya segera diakhiri. Tak perlu lagi menuding kelompok garis keras atau mengambinghitamkan pesantren sebagai rahim teroris. Terorisme adalah penyakit kenegaraan, bukan komoditas politik untuk mencapai target tertentu dan mengalihkan isu nasional.
Namun, semua itu tidak mengubah wajah peradaban di negara Indonesia. Kondisinya masih tetap karut-marut. Bahkan, Indonesia dinisbatkan sebagai rimba terorisme yang tak pernah berhenti melahirkan aktor teroris baru.
Dalam catatan sejarah, pascaperistiwa dahsyat 11 September 2001 di Amerika–yang melahirkan gerakan separatis radikal berjubah agama–Indonesia tak lepas dari ancaman terorisme radikal. Peristiwa Bom Bali telah melahirkan saudara kembar teroris, Amrozi dan Imam Samudra.
Setelah itu, berkeliaran ‘aktor’ teroris yang meluluhlantakkan beberapa tempat, seperti Noordin M Top dan Dr Azhari. Mereka dinyatakan sebagai lokomotif terorisme yang berbahaya. Setelah itu ada Abu Dujana, komandan militer Jamaah Islamiyyah (JI) dan Zarkasih sebagai salah satu pemimpin JI.
Penangkapan Abu Dujana di Banyumas dan ‘Mbah’ Zarkasih alias Zuhroni di Yogyakarta, setidaknya menyiratkan kegalauan bahwa mata rantai terorisme Indonesia tak pernah putus. Bahkan, seakan tumbuh ribuan kader baru untuk meneruskan jejak perjuangan pemimpinnya.
Aksi terorisme yang menempati ruang publik negatif itu justru tak lagi menambah manfaat agama, tetapi malahan menambah kusam wajah agama yang dijadikan simbol pelancaran aksi radikalisme-fanatik.
Islam tidak lagi dihayati sebagai agama yang mengajarkan kedamaian, tetapi dimaknai sebagai simbol yang memperbolehkan kekerasan dengan beberapa dalil yang terkesan dipaksakan. Itu berarti pemerkosaan ayat agama dengan nafas dan perlakuan berbeda, memaknai ayat agama dengan pemahamam dan keyakinan sempit.
Walau aksi terorisme merupakan spirit perlawanan atas hegemoni penguasa dan kezaliman Barat, tetapi tindakan pengeboman sarana publik justru merugikan rakyat. Tindakan terorisme berjubah agama yang menghalalkan pengrusakan tempat maksiat, tanpa ada upaya nahi munkar yang lebih persuasif, tidaklah dianggap benar.
Justru hal itu menambah kusam wajah agama yang menjadi korban simbol dan komoditas. Agama tak ubahnya barang dagangan yang diperebutkan berbagai kalangan untuk dimaknai menurut kepentingan masing-masing kelompok. Agama terbukti dijadikan mainan di panggung api sejarah! (*)
Aksi terorisme yang menjadi pernik bangsa ini setidaknya menyimpan sejarah luka. Kaum teroris bukanlah diciptakan oleh opini publik yang dipengaruhi penguasa. Terorisme diciptakan oleh sejarah. Terorisme bersumber pada pemahaman tentang jihad yang dimaknai sebagai perang. Hal ini merupakan pendangkalan keberagamaan yang dipolitisasi. Teroris pada hakikatnya adalah korban dari sistem yang menindas, kemudian mencari subjek lain yang menjadi limpahan kesalahan.
Di belahan dunia lain, kemunculan aksi terorisme disebabkan oleh represi dari penguasa yang menindas, perebutan wilayah yang menjadi warisan sejarah dan konflik antaretnis yang mengambinghitamkan kelompok minoritas. Aksi terorisme di Irlandia, Rusia dengan gerakan Chechnya, dan jaringan al-Qaida yang berkembang, itu karena ijtihad perlawanan terhadap hegemoni Barat yang demikian menindas.
Dalam lanskap sejarah terorisme di Indonesia, di samping pendangkalan esensi keberagamaan dan politisasi simbol agama, fundamentalisme ekonomi juga melahirkan spirit kekerasan. Fundamentalisme ekonomi melahirkan kebijakan publik yang cenderung kapitalis, menerkam kelompok minoritas dari kepungan ketimpangan peradaban.
Sedangkan fundamentalisme agama menyiratkan kegalauan lain, menafsirkan ayat agama secara literal dan tanpa melihat konteks dan pemaknaan secara komprehensif. Kedua hal itulah yang menjadi spirit berkembangnya terorisme di Indonesia.
Akar munculnya terorisme yang berjubah agama, melahirkan pemaknaan baru. Mark Jurgensmeyer, (1996: 4-8) membedakan tiga jenis gerakan keagamaan yang bisa mengarah kepada aksi terorisme.
Pertama, apa yang disebut sebagai nasionalisme etnik keagamaan, gerakan keagamaan yang terpaku pada etnik untuk mewujudkan kelompok tertentu. Kedua, nasionalisme ideologis keagamaan. Kelompok itu menjadikan agama sebagai ideologi yang berkembang di sekitarnya. Ketiga, nasionalisme etnik-ideologis keagamaan yang menggabungkan antara aspek etnik dan ideologi yang dibalut unsur keagamaan di dalam gerakannya.
Ketiga motif gerakan ini menjadi basis perkembangan terorisme yang bernapaskan ayat agama. Babak pertunjukan terorisme di Indonesia sebaiknya segera diakhiri. Tak perlu lagi menuding kelompok garis keras atau mengambinghitamkan pesantren sebagai rahim teroris. Terorisme adalah penyakit kenegaraan, bukan komoditas politik untuk mencapai target tertentu dan mengalihkan isu nasional.
Alasan Jatuh Cinta
Yakin dech, bahkan berani tarohan kalo' cinta ngga' pernah pandang strata, bahkan kita suka lupakan logika. Buat pacar, sahabat dan kerabat dekat, cinta itu putih. Kita ngga' bisa menggunakan angka-angka untuk urusan hati. Pahit, manis, asem, asin, semua terasa legit di lidah, kalo' sudah berurusan dengan yang namanya cinta. Pernah ngga' kamu tiba-tiba berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, mata ngga' sanggup melihat lawan bicara, bahkan wajahpun bersemu merah, karena malu. Yup ! itu tandanya kamu sudah jatuh cinta.
" Jika cinta memanggilmu, ikutilah walau jalan berliku " Sepotong karya sastra dari Kahlil Gibran ini, mengingatkan kita bahwa semua orang didunia ngga' akan luput dari proses jatuh cinta. Semua orang akan menemukan 'N melewatinya. Potensi itu sebenarnya sudah ada sejak seseorang dilahirkan. Maka jangan heran kalo' adikmu yang masih Preschool bilang kalo' ia suka ama temannya. Hanya saja, potensi itu bakal keliatan banget saat usiamu memasuki pubertas. dalam psikologi perkembangan, masa ini dibilang sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja. Yach ... itulah cinta, abstrak tapi dapat membuat segala sesuatu terasa lebih indah dan bermakna. Love Is Like Wind, We Cannot See It But We Can Feel It
Cinta pada lawan jenis. Asyiiik ! Boleh dong sekarang kita merindukan seseorang ? Berandai-andai, kapan dia datang menjemput, makan berduaan and jalan bareng. Buat kamu yang lagi jatuh hati, artikel ini cocok banget buat kamu cermati. Kita belajar bareng mengenal lebih dekat soal cinta. Kita bisa mengenali cinta, mendeteksi dari mana asalnya, bagaimana menyatakannya, sampai di mana tempat yang paling tepat buat nyatain cinta. Cinta boleh milik siapa aja, kapan aja dan dimana aja. Kalo' dipikir-pikir aneh ya. Kenapa sih kita manusia, bisa jatuh cinta. bermacam-macam alasan. So' Keep On Going ...
KEBUTUHAN BIOLOGIS
Manusia itu diciptakan berpasangan, untuk saling melindungi dan menyayangi. Maka, sudah bagian dari fitrah manusia kalo' memiliki potensi untuk mencintai 'N dicintai. Dalam psikologi, cinta adalah bagian dari emosi yang secara naluri ngga' bisa dihindari. Karena itu, ia menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam artian, cinta harus direfleksikan kepada objek yang diinginkan. Singkatnya, kalo' ada orang yang lagi mencintai orang lain, maka saat itu ia sedang memenuhi kebutuhan
BUTUH TEMAN CURHAT
Kadang-kadang kamu sulit membicarakan hal-hal yang bersifat privacy. Terhadap orang tua pun, kamu sulit berterus terang. Ngga' semua anak bisa berkomunikasi dengan orang tuanya dan juga sebaliknya. Meskipun hal tersebut ngga' baik jika kamu abaikan. Bagaimanapun juga, orang tuamu adalah pendengarmu yang paling baik dan setia lho. Ngga' tahu kenapa, buat sebagian orang, ada hal-hal yang memang bikin ricuh dan malu untuk diomongin ke orang tua. Kalo' sudah gini, seseorang butuh teman yang bisa ngerti dan siap mendengarkan semua keluhan. Biasanya curhat dengan lawan jenis terasa lebih menarik ketimbang dengan sesama jenis. Kadang jawaban yang diberikan terasa lebih objektif, iya kan ? Ngga' heran kalo' banyak orang yang jatuh cinta dengan teman curhatnya.
BUTUH MOTIVATOR
Sifat ilmiah manusia adalah merasakan suka dan duka. Karena itu manusia selalu butuh motivator dalam keadaan apapun. Kalo' lagi senang, ia butuh motivasi berupa apresiasi, sebaliknya kalo' lagi sedih ia butuh motivasi berupa nasehat-nasehat yang bisa bikin ia lupa dengan dukanya. Seseorang pasti akan sangat senang kalo' didampingi oleh orang-orang yang selalu memotivasinya. Apalagi kalo' motivasi itu berasal dari orang yang disukainya. Survey membuktikan bahwa motivasi dapat membangun prestasi belajar dan bekerja.
BUTUH PERHATIAN
Siapa sich yang ngga' butuh perhatian ? bahkan orang cuek sekalipun akan membutuhkan perhatian. Manusia sebagai mahluk sosial haus perhatian. Seseorang akan merasa dihargai keberadaannya ketika ia dihargai oleh orang-orang disekelilingnya.Ngga' beda dengan motivasi, perhatian juga bisa membangun pola pikir dan laku seseorang supaya menjadi lebih baik. So, alangkah senangnya orang yang kita cintai memperhatikan kita. Rasanya beda dech
SUDAH BERUMUR TAPI BELUM PACARAN
Usia juga ternyata bisa mempengaruhi seseorang jatuh cinta. Memang semua orang tidak akan pernah luput dari rasa cinta tapi tidak semua orang juga dapat merefleksikan cinta tersebut. Ada sebagian orang yang baru bisa merefleksikan cintanya disaat usianya sudah mendekati 'limit' alias berumur. Makanya doi biasanya agak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan. Hati-hati, bisa-bisa salah pilih tuch !! Tapi sudah bagian dari fitrah manusia kalo' mereka punya potensi untuk mencintai dan dicintai. Kata Victor Hugo, kebahagiaan yang tertinggi adalah pengakuan kalo' kita dicintai.
CINTA ITU KEBUTUHAN
Percaya ngga' kalo' cinta itu kebutuhan ? jangan salah loh, cinta itu memang termasuk kebutuhan. Cinta itu bagian dari emosi yang secara alamiah ngga' bisa dihindari. Karena posisinya itu, cinta jadi kebutuhan yang mesti dipenuhi. Makanya, Abraham Maslow memasukkan cinta ke dalam hirarki kebutuhan manusia. Maslow juga bilang, jika kebutuhan ini ngga' dipenuhi maka kamu akan merasakan kesepian yang beigtu mendalam. Pada akhirnya kamu juga yang rugi karena hubungan sosialmu ngga' bagus. Kalo' sudah gitu bisa ditebak khan, hidup kamu ngga' ada artinya bukan
TIDAK DAPAT HIDUP SENDIRI
Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan dengan tujuan agar keduanya saling mengenal, menyayangi dan saling menolong. Keduanya pun punya tugas yang sama, yaitu melestarikan kehidupan meskipun ada perbedaan peran dalam keduanya. Nah, peran inilah yang bisa ngejadiin keduanya ngejalanin fungsinya sebagai mahluk sosial. Papa 'N Mama misalnya, karena mereka memiliki peran yang berbeda maka keluargamu bisa hidup dengan baik. Kebayang kan, kalo' keduanya tidak saling ngebantu, wow ... rumahmu ngga' akan tenteram. Nah manusia bisa saling mengenal, menyayangi 'N menolong, Tuhan memberikan potensi kepada laki-laki dan perempuan rasa cinta. Dan rasa cinta ini pula yang akan membantu laki-laki dan perempuan untuk melestarikan keturunan agar kehidupan harus terus berlanjut. Mulia kan tugas keduanya. Coba kalo' keduanya saling bermusuhan, ehm ... bisa-bisa ngga' ada kehidupan. That's Why, laki-laki 'N perempuan ngga' bisa hidup terpisah. So, sudah sewajarnya kalo' laki-laki 'N perempuan saling jatuh cinta.
Tujuh Jurus Ampuh Mengatasi Asma
SESAK yang sering dikeluhkan pengidap asma memang menjengkelkan. Apalagi jika kekambuhannya lebih dari 1 atau 2 kali dalam seminggu. Asma dapat mengganggu kinerja dan aktivitas seseorang sehingga terasa menjengkelkan bagi penderitanya. Penyakit ini bahkan dikatakan sebagai biang kerok utama atas ketidakhadiran di tempat kerja dan di sekolah. Selain mengganggu aktivitas, asma juga tidak dapat disembuhkan, bahkan dapat menimbulkan kematian. Namun bila penyakit ini dikendalikan, kematian dapat dicegah dan gejalanya pun tidak sering muncul. Untuk mengetahui bagaimana cara mengontrol penyakit asma, penderita perlu mengenal asma terlebih dahulu.
Asma adalah penyakit peradangan saluran nafas kronik akibat terjadinya peningkatan kepekaan saluran nafas terhadap berbagai rangsangan. Pada penderita yang peka, hal ini akan menyebabkan munculnya serangan batuk, bunyi mengi, banyak dahak, sesak nafas, dan rasa tidak enak di dada terutama pada malam hari atau menjelang pagi. Belum diketahui secara pasti mengapa pada sebagian orang saluran nafasnya meradang dan pada sebagian lain normal. Tetapi kejadian tersebut biasanya ditemukan pada keluarga atopik (keluarga alergi) yang dapat mewariskan sifat alergi ini kepada turunannya.
Kelainan utama penyakit asma adalah peradangan saluran nafas, sehingga pengelolaannya bukan ditujukan untuk menghilangkan sesak nafas semata, tetapi juga berbagai tujuan berikut yaitu, agar penderita dapat melakukan latihan jasmani termasuk lari dan olah raga lain, mempunyai fungsi paru mendekati normal dan gejala asmanya menghilang atau minimal. Tujuan lain adalah agar serangan asma minimal, pemakaian obat untuk serangan sesak berkurang, dan tidak ditemukan efek samping obat.
Dalam panduan GINA (Global Initiative for Asthma) 2002 yang dibuat oleh National Heart, Lung and Blood Institute & World Health Organization (NHBLI/WHO), menyebutkan untuk mewujudkan tujuan tersebut, dokter maupun penderita asma dianjurkan untuk mempelajari, memahami, dan mengerjakan apa yang disebut “tujuh jurus ampuh untuk mengatasi penyakit asma”. Pertama, penyuluhan (edukasi) mengenai penyakit asma pada penderita asma dan keluarganya. Pepatah mengatakan, “tak kenal maka tak sayang”. Ibarat sepasang muda-mudi yang baru pertama berjumpa, tak kan mau menyayangi dan mengorbankan diri, sebelum mengenal lebih jauh pasangannya. Demikian pula dengan penderita asma. Pengenalan tentang seluk beluk asma, bagaimana pengobatan serta pencegahan yang benar, akan membuat penderita dan keluarganya mengerti sehingga termotivasi untuk berusaha kuat mengatasi penyakitnya. Karena itu edukasi menjadi faktor kunci dalam pengobatan asma.
Kedua, mengetahui obat-obat asma, baik kegunaan maupun efek sampingnya. Terdapat dua jenis obat asma yaitu, obat-obat kerja cepat untuk mengatasi dengan segera serangan sesak nafas (reliver), dan obat-obat pencegahan jangka lama, untuk mengatasi peradangan saluran nafas (preventer/controller). Yang termasuk obat reliver adalah obat-obat bronkodilator kerja cepat seperti, salbuterol Albuterol, metaproterenol, terbutaline, dan procaterol. Selain itu, obat golongan anti cholinergik, teofilin kerja cepat, suntikan adrenalin atau epinefrin juga dapat dijadikan pilihan.
Penelitian para ahli belakangan ini menyebutkan bahwa peradangan yang kronik dapat merubah struktur dinding saluran nafas, sehingga menyebabkan remodelling pada dinding saluran nafas. Karena itu, pengobatan pencegahan jangka lama sangat dianjurkan. Obat pencegahan jangka lama yang dapat dipakai adalah kortikosteroid, cromoglycate, nedcromil, agonis B2 kerja lama, teofilin lepas lambat, dan leukotrien. Dari semua jenis obat yang tersedia, pemakaian obat inhalasi lebih diutamakan mengingat efeknya yang cepat, dosis yang kecil dan efek samping yang minimal meskipun diberikan dalam jangka panjang.
Ketiga, mengobati atau mengelola penyakit asma. Pengobatan tidak hanya dilakukan ketika serangan asma sedang berlangsung, tetapi juga saat tidak dalam serangan. Pengelolaan asma saat tidak dalam serangan dilakukan melalui pengobatan pencegahan dan latihan olah raga terpimpin. Penderita asma dengan tipe intermiten (sangat ringan) yang kekambuhannya dalam 1 minggu kurang dari 1 atau 2 kali, tidak memerlukan pengobatan pencegahan. Namun, penderita asma dengan tipe persisten ringan, persisten sedang dan persisten berat, harus mendapatkan terapi pencegahan secara bertahap disesuaikan dengan klasifikasinya.
Untuk memudahkan penanganan, penderita yang sedang mengalami serangan asma, dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu penderita dengan serangan asma ringan, serangan sedang dan serangan berat. Salah satu tanda untuk melihat pembagian berat ringannya serangan adalah dengan melihat cara berbicara. Bila ketika berbicara penderita masih dapat menyelesaikan kalimat, klasifikasi yang diberikan adalah serangan asma ringan. Saat penderita berbicara dengan suara terputus-putus, maka penderita digolongkan dalam serangan asma sedang. Tetapi jika penderita sudah mengalami kesulitan bicara karena sesak, penderita masuk dalam kelompok serangan asma berat. Penderita yang mengalami serangan ringan dapat diobati sendiri di rumah. Namun penderita yang mendapatkan serangan sedang dan berat harus ditangani di rumah sakit.
Keempat, mempelajari dan memahami faktor-faktor pencetus serangan asma (allergen), dan mengetahui cara mengendalikannya. Faktor-faktor pencetus ini dapat berbeda antara penderita yang satu dengan lainnya. Faktor-faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan. Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor pencetus tersebut. Penderita yang gemar menghindar atau merubah perilaku untuk menjauhi factor pemicu, akan dengan mudah mencapai tujuan pengobatan asma. Sebaliknya, penderita yang “cuek” tak pernah berpantang dengan faktor pemicu akan sulit memperoleh kemajuan dalam pengobatan.
Kelima, membuat rencana emergensi (Action Plan). Action plan terutama diperlukan ketika serangan asma akan kambuh, dan penderita membutuhkan pertolongan secepatnya. Penanganan dengan cepat dan tepat dapat dilakukan bila penderita dan keluarganya membuat rencana emergensi secara tertulis bersama dokter, dan mengetahui kapan penyakit asmanya mulai tidak terkendali. Namun, bila penderita tidak mempunyai action plan, pengelolaan yang diberikan akan memakan waktu lebih lama, bahkan dapat terjadi underdiagnosa atau overdiagnosa sehingga merugikan penderita. Tidak terkendalinya asma mulai tampak manakala penderita dan keluarganya menemukan keadaan-keadaan sebagai berikut : gejala asma semakin bertambah, pemakaian obat bronkodilator kian sering, gejala asmanya tidak dapat dikurangi atau dihilangkan dengan bronkodilator, dan bila mempunyai alat Peak flow meter, alat tersebut akan menunjukan penurunan arus puncak ekspirasi (APE) serta kenaikan variability. Sewaktu keadaan-keadaan tersebut muncul, tindakan harus segera diambil agar penyakit kembali terkendali.
Keenam, rehabilitasi dan peningkatan kebugaran jasmani dengan olah raga atau latihan jasmani terpimpin. Penderita asma sering mengalami sesak sehingga sebagian otot-otot pernafasan kerap digunakan, sementara sebagian otot yang lain tidak. Otot-otot pernafasan yang banyak digunakan akan membesar dan yang jarang digunakan akan melemah. Akibatnya, efisiensi dan koordinasi pernafasan menjadi kurang baik, fungsi paru serta pertahanan paru pun menurun. Selain itu penderita asma juga terkadang mengalami keterbatasan fisik atau membatasi pekerjaan fisik karena takut sesak, sehingga kebugaran jasmaninya berkurang. Dengan melakukan latihan jasmani secara teratur yang terpimpin, otot pernafasan akan kembali berfungsi normal, kenaikan kapasitas vital paru meningkat dan kebugaran jasmani pun menjadi lebih baik.
Ketujuh, memonitor dan mengikuti perkembangan (follow up) penyakit penderita asma secara teratur. Hingga kini penyakit asma belum dapat disembuhkan, dan gejala asmanya sering bervariasi. Karena itu pengobatan harus dilakukan seumur hidup dan dimonitor serta diiikuti perkembangannya terus menerus. Hal ini diperlukan untuk melihat cocok tidaknya obat yang diberikan dalam mengendalikan asma. Dokter akan mengevaluasi apakah obat perlu ditambah, dikurangi atau dihentikan. Bila keadaan dan kebugaran jasmani penderita memang telah membaik, pengobatan dapat dihentikan.
Mengingat keadaan sosial ekonomi di Indonesia yang cukup beragam, para dokter diharapkan dapat mengadaptasi pengelolaan asma sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Tetapi yang terpenting prinsip dasar pengobatan harus tetap sama. Penderita dianjurkan agar proaktif dan semangat dalam mengatasi penyakitnya, serta tetap bekerjasama dengan dokter agar tujuan pengobatan asma dapat terwujud. Satu hal yang perlu diingat oleh penderita asma demi tercapainya tujuan tersebut, jangan biarkan asma mengendalikan Anda, tetapi Anda yang harus mengendalikan asma.
Asma adalah penyakit peradangan saluran nafas kronik akibat terjadinya peningkatan kepekaan saluran nafas terhadap berbagai rangsangan. Pada penderita yang peka, hal ini akan menyebabkan munculnya serangan batuk, bunyi mengi, banyak dahak, sesak nafas, dan rasa tidak enak di dada terutama pada malam hari atau menjelang pagi. Belum diketahui secara pasti mengapa pada sebagian orang saluran nafasnya meradang dan pada sebagian lain normal. Tetapi kejadian tersebut biasanya ditemukan pada keluarga atopik (keluarga alergi) yang dapat mewariskan sifat alergi ini kepada turunannya.
Kelainan utama penyakit asma adalah peradangan saluran nafas, sehingga pengelolaannya bukan ditujukan untuk menghilangkan sesak nafas semata, tetapi juga berbagai tujuan berikut yaitu, agar penderita dapat melakukan latihan jasmani termasuk lari dan olah raga lain, mempunyai fungsi paru mendekati normal dan gejala asmanya menghilang atau minimal. Tujuan lain adalah agar serangan asma minimal, pemakaian obat untuk serangan sesak berkurang, dan tidak ditemukan efek samping obat.
Dalam panduan GINA (Global Initiative for Asthma) 2002 yang dibuat oleh National Heart, Lung and Blood Institute & World Health Organization (NHBLI/WHO), menyebutkan untuk mewujudkan tujuan tersebut, dokter maupun penderita asma dianjurkan untuk mempelajari, memahami, dan mengerjakan apa yang disebut “tujuh jurus ampuh untuk mengatasi penyakit asma”. Pertama, penyuluhan (edukasi) mengenai penyakit asma pada penderita asma dan keluarganya. Pepatah mengatakan, “tak kenal maka tak sayang”. Ibarat sepasang muda-mudi yang baru pertama berjumpa, tak kan mau menyayangi dan mengorbankan diri, sebelum mengenal lebih jauh pasangannya. Demikian pula dengan penderita asma. Pengenalan tentang seluk beluk asma, bagaimana pengobatan serta pencegahan yang benar, akan membuat penderita dan keluarganya mengerti sehingga termotivasi untuk berusaha kuat mengatasi penyakitnya. Karena itu edukasi menjadi faktor kunci dalam pengobatan asma.
Kedua, mengetahui obat-obat asma, baik kegunaan maupun efek sampingnya. Terdapat dua jenis obat asma yaitu, obat-obat kerja cepat untuk mengatasi dengan segera serangan sesak nafas (reliver), dan obat-obat pencegahan jangka lama, untuk mengatasi peradangan saluran nafas (preventer/controller). Yang termasuk obat reliver adalah obat-obat bronkodilator kerja cepat seperti, salbuterol Albuterol, metaproterenol, terbutaline, dan procaterol. Selain itu, obat golongan anti cholinergik, teofilin kerja cepat, suntikan adrenalin atau epinefrin juga dapat dijadikan pilihan.
Penelitian para ahli belakangan ini menyebutkan bahwa peradangan yang kronik dapat merubah struktur dinding saluran nafas, sehingga menyebabkan remodelling pada dinding saluran nafas. Karena itu, pengobatan pencegahan jangka lama sangat dianjurkan. Obat pencegahan jangka lama yang dapat dipakai adalah kortikosteroid, cromoglycate, nedcromil, agonis B2 kerja lama, teofilin lepas lambat, dan leukotrien. Dari semua jenis obat yang tersedia, pemakaian obat inhalasi lebih diutamakan mengingat efeknya yang cepat, dosis yang kecil dan efek samping yang minimal meskipun diberikan dalam jangka panjang.
Ketiga, mengobati atau mengelola penyakit asma. Pengobatan tidak hanya dilakukan ketika serangan asma sedang berlangsung, tetapi juga saat tidak dalam serangan. Pengelolaan asma saat tidak dalam serangan dilakukan melalui pengobatan pencegahan dan latihan olah raga terpimpin. Penderita asma dengan tipe intermiten (sangat ringan) yang kekambuhannya dalam 1 minggu kurang dari 1 atau 2 kali, tidak memerlukan pengobatan pencegahan. Namun, penderita asma dengan tipe persisten ringan, persisten sedang dan persisten berat, harus mendapatkan terapi pencegahan secara bertahap disesuaikan dengan klasifikasinya.
Untuk memudahkan penanganan, penderita yang sedang mengalami serangan asma, dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu penderita dengan serangan asma ringan, serangan sedang dan serangan berat. Salah satu tanda untuk melihat pembagian berat ringannya serangan adalah dengan melihat cara berbicara. Bila ketika berbicara penderita masih dapat menyelesaikan kalimat, klasifikasi yang diberikan adalah serangan asma ringan. Saat penderita berbicara dengan suara terputus-putus, maka penderita digolongkan dalam serangan asma sedang. Tetapi jika penderita sudah mengalami kesulitan bicara karena sesak, penderita masuk dalam kelompok serangan asma berat. Penderita yang mengalami serangan ringan dapat diobati sendiri di rumah. Namun penderita yang mendapatkan serangan sedang dan berat harus ditangani di rumah sakit.
Keempat, mempelajari dan memahami faktor-faktor pencetus serangan asma (allergen), dan mengetahui cara mengendalikannya. Faktor-faktor pencetus ini dapat berbeda antara penderita yang satu dengan lainnya. Faktor-faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan. Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor pencetus tersebut. Penderita yang gemar menghindar atau merubah perilaku untuk menjauhi factor pemicu, akan dengan mudah mencapai tujuan pengobatan asma. Sebaliknya, penderita yang “cuek” tak pernah berpantang dengan faktor pemicu akan sulit memperoleh kemajuan dalam pengobatan.
Kelima, membuat rencana emergensi (Action Plan). Action plan terutama diperlukan ketika serangan asma akan kambuh, dan penderita membutuhkan pertolongan secepatnya. Penanganan dengan cepat dan tepat dapat dilakukan bila penderita dan keluarganya membuat rencana emergensi secara tertulis bersama dokter, dan mengetahui kapan penyakit asmanya mulai tidak terkendali. Namun, bila penderita tidak mempunyai action plan, pengelolaan yang diberikan akan memakan waktu lebih lama, bahkan dapat terjadi underdiagnosa atau overdiagnosa sehingga merugikan penderita. Tidak terkendalinya asma mulai tampak manakala penderita dan keluarganya menemukan keadaan-keadaan sebagai berikut : gejala asma semakin bertambah, pemakaian obat bronkodilator kian sering, gejala asmanya tidak dapat dikurangi atau dihilangkan dengan bronkodilator, dan bila mempunyai alat Peak flow meter, alat tersebut akan menunjukan penurunan arus puncak ekspirasi (APE) serta kenaikan variability. Sewaktu keadaan-keadaan tersebut muncul, tindakan harus segera diambil agar penyakit kembali terkendali.
Keenam, rehabilitasi dan peningkatan kebugaran jasmani dengan olah raga atau latihan jasmani terpimpin. Penderita asma sering mengalami sesak sehingga sebagian otot-otot pernafasan kerap digunakan, sementara sebagian otot yang lain tidak. Otot-otot pernafasan yang banyak digunakan akan membesar dan yang jarang digunakan akan melemah. Akibatnya, efisiensi dan koordinasi pernafasan menjadi kurang baik, fungsi paru serta pertahanan paru pun menurun. Selain itu penderita asma juga terkadang mengalami keterbatasan fisik atau membatasi pekerjaan fisik karena takut sesak, sehingga kebugaran jasmaninya berkurang. Dengan melakukan latihan jasmani secara teratur yang terpimpin, otot pernafasan akan kembali berfungsi normal, kenaikan kapasitas vital paru meningkat dan kebugaran jasmani pun menjadi lebih baik.
Ketujuh, memonitor dan mengikuti perkembangan (follow up) penyakit penderita asma secara teratur. Hingga kini penyakit asma belum dapat disembuhkan, dan gejala asmanya sering bervariasi. Karena itu pengobatan harus dilakukan seumur hidup dan dimonitor serta diiikuti perkembangannya terus menerus. Hal ini diperlukan untuk melihat cocok tidaknya obat yang diberikan dalam mengendalikan asma. Dokter akan mengevaluasi apakah obat perlu ditambah, dikurangi atau dihentikan. Bila keadaan dan kebugaran jasmani penderita memang telah membaik, pengobatan dapat dihentikan.
Mengingat keadaan sosial ekonomi di Indonesia yang cukup beragam, para dokter diharapkan dapat mengadaptasi pengelolaan asma sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Tetapi yang terpenting prinsip dasar pengobatan harus tetap sama. Penderita dianjurkan agar proaktif dan semangat dalam mengatasi penyakitnya, serta tetap bekerjasama dengan dokter agar tujuan pengobatan asma dapat terwujud. Satu hal yang perlu diingat oleh penderita asma demi tercapainya tujuan tersebut, jangan biarkan asma mengendalikan Anda, tetapi Anda yang harus mengendalikan asma.
Sehat Alami dengan Buah dan Sayur
Tomat
Tomat juga dapat mengobatin wajah kita dari jerawat, caranya cukup muda tomat yang telah di masak dipotong-potong lalu digosokkan secara perlahan pada wajah yang berjerawat, harus dengan rutin, maka anda bebas dari jerawat dan mangkin pede. Kenapa bisa ?.karena kandungan yang terdapat di buah tomat salah satunya berkhasiat anti radang, tomat juga mengandung karoten dan vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan, sementara asam sitratnya juga mengangkat kotoran dan lemak pada wajah berjerawat. Tomat bisa juga mengobatin bisul caranya panaskan seluruh daging dan biji. Lalu taruk di atas bisul. Biasanya tidak lama bisul itu pecah, sekaligus sembuh.
Tomat dapat juga mengobatin diare, serangan empedu, dyspepsia (gangguan pencernaan) dan mencegah kolera
Ilmuwan Yumi Tohuoka meneliti dalam laporan ia menyatakan, jus tomat datap efektif untuk menyeimbangkan gangguan lever.
Wortel
Wortel sering di buat untuk penambah aneka sayuran, dan juga wortel sering juga di buat jus, pada umumnya masyarakat sudah tau kelebihan wortel yang menganduag Vitamin A yang sangat penting dalam menjaga fungsi retina mata, semangkin oranye warnanya, maka semangkin tinggi pula kandungan betakarotennya.
Yang harus di perhatikan kalau mau lebih maxsimal kandungan zat, yang tidak terbuang percuma, lebih baik wortel harus di rebus dan di tambah sejumlah minyak/lemak, kelebian lain wortel yang di rebus akan lebih mudah diserap oleh tubuh.
Selain kaya akan betakaroten, sayur ini mengandung zat antioksidan yang mampu melindung zat antioksidan yang mampu melindungin tubuh dari kemungkinan serangan kangker. Kandungan lainnya dominan dalam sayuran ini adalah asam fenolat. Riset yang dilakukan oleh Robertson, dari Amerika, bahwa dengan mengonsumsi wortel ini sebanyak 200 gr/hari rutin selama 3 minggu dapat mengurangin kadar kolesterol darah sampai 11%
Jagung Mudah
Siapa si yang tidak kenal dengan satu ini, jagung mudah dapat mengobatin mengilangkan bekas cacar, sangat mudah setelah seseorang telah sembuh dari penyakit cacar, pasti meninggalkan bintik-bintik merah, untuk mengobatinya ikutin langkah-langkah ini pertama, parutlah jagung muda, kemudian gosokkan pada wajah atau bagian badan yang berbintik merah. Lakukan hal tersebut secara rutin. Mudah-mudahan bintik-bintik merah bekas cacar itu segera hilang. Selamat mencobah
Lidah Buaya
Lidah buaya bersifat merangsang pertmbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lingnin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.
Lidah buaya, termasuk makanan kesehatan, lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetes yang tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal, katanya. Dalam laporan, Fujio L. Panggbean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi, dan memiliki kabohididrat yang banyak setelah kandungan airnya, dan menjadi sumber kalori sebagai sumber tenaga
Menurut Dr. freddy, beberapa unsure mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang befungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E dan zinc. Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit kita, zat lidah buaya ini dapat menembus dan meresap kekulit. Hasilnya kulit tidak cepat kering dan Nampak awet muda
Pisang
Alpukat
Pada umumnya kita pasti mengenal buah satu ini, yang biasanya selalu di buat jus, campuran utk es teller maupun yang lain, meki kulitnya yang tidak terlalu menarik dibandingkan seperti apel, atau pear namun alpukat ini banyak manfaatnya bagi kita ia mampu untuk menurunkan resilo streke dan serangan jantung, karena merupakan satu-satunya buah yang kaya dengan lemak, mala kadarnya lebih dari dua kali kandungan lemak buah durian.
Walaupun begitu, tak perlu takut sebab lemak alpukat termasuk lemak sehat, karena didominasikan asam lemak tak jenuh tunggal oleat yang bersifat antioksidan kuat. Lemak alpukat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, sambil menarik kolesterol baik, sehingga dapat menekan resiko stroke dan serangan jantung, kandungan di dalam alpukat ini vitamin E,vitamin B-kompleks, betakaroten, dan klorofil dan Zat besi,zat tembaga yang berimpah membuat alpukat penting dalm membentukan sel darah merah pencegahan anemia gizi. Panduan antaara vitamin E, vitamin C, Zat besi, kalium dan manganya menjadikan alpukat baik untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut. Dengan adanya asam folat dan vitamin B, serta vitamin-vitamin B lainya, alpukat ideal untuk merangsang pembentukan jaringan kolagen.
Maka manfaat alpukat sangat baik, karena zat gizi dan senyawa fitokimiawinya menjadi tetap harus utuh. Dan bagi yang mau menaikkan berat badan sangat cocok untuk menyantapnya.
Apel
Sari Kedelai
Bayam
Bayam brokoli, dan sayuran daun yang berwarna hijau gelap mengandung senyawa yang disebut lutein, kadar lutein yang tinggi di dalam darah dapat menurunkan kadar kolesterol. Dengan demikian, konsumsi sayuran hijau sangat bermanfaat untuk menggusur timbunan kolesterol dalam tubuh. Kolesterol diangkut di dalam aliran darah dalam bentuk molekul besar gabungan lemak dan protein yang di sebut lipoprotein. Ada beberapa jenis lipoprotein, tapi yang paling populer adalah low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL).LDN dan HDL bekerja berlawanan di dalam tubuh. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat meningkatkan risiko menumpuknya deposit lemak di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan penyubatan, yang pada gilirannya meningkatkan risiko serangan jantung. Itulah sebabnya kolesterol jahat. Sebaliknya, meningkatkanya kolesterol HDL memiliki efek protektif terhadap penyakit jantung. Karena alasan tersebut, kolesterol HDL di sebut sebagai kolesterol baik.
Kelapa Muda
Jahe Merah
Pepaya
Pepaya mengandung vitamin C, dan sumber antioksida yang cukup baik, pada umumnya pengobatan tradisional Cina sering gunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan dan dapat juga mengilangkan cacing usus. Para pakar kanker internasional pad tahun 1997 melaporkan tentang manfaat vitamin C dapat juga mencegah kanker paru-paru, dapat juga kemungkinan melawan kanker kolon, pancreas, kandung kemih, dan payudara, dan dapt juga mengurangin radikal bebas.
Apabila kurangnya vitamin C di tubuh kaum Adam dapat menghambat dalam memperoleh keturunan, cara mengatasinya lebih di tingkatin konsumsi vitamin C sebanyak 500 miligram. Vitamin C ini dapat juga mengurangin risiko katarak, memperkuat dinding kapiler darah, dan mengurangin kemungkinan penyakit jantung. Anda perlu himbau agar jangan mencampur papaya untuk memasakan jeli atau pun agar-agar telur karena enzim papain yang ada dalam pepaya akan merusak protein dan agar-agar telur.
Jeruk Lemon
Pada umumnya kita pasti uda kenal jeruk lemon dan tak asing lagi di dengar. lemon sering dimanfaatkan sari buahnya untuk digunakan membuat minuman penyegar. Kandungan jeruk lemon adalah minyak atsirin, pektin, minyak atsiri, 70% limonene, alpha terpinene, betapinene, vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, kalsiun, forfor, besi, serat, protein, karbohidrat dan lemak. Pektin dapat menurunkan kolesterol dalam usus dan mendorong pengeluarannya. Lemonene sebagai antioksidan, agen antikanker juga membantu mengatasi batu empedu dan batu ginjal dengan cara membantu melarutkan toksin dari hati dan ginjal. Dan Bilavonoids sebagai antioksidan danmemperkuat lapisan dalam pembulu darah
Obat Penyakit Hati
Bertaqkwa Kepada AllahAdalah obat hati
Dibalik kemajuan materi yang dicapai oleh peradaban manusia modern, tersimpan penderita-penderita penyakit batin yang dilanda perasaan nelangsa dan gersang di dalam jiwanya. Sebagian dari mereka yang menderita sakit ini berpaling ke dunia tasawuf, meditasi, dan filsafat guna mencari penawar atas rasa sakit yang ada di relung dada itu.
Bagi orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah telah menurunkan Peringatan-Nya berupa kitab al-Qur’an sebagai obat untuk menenteramkan hati.
”Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu satu peringatan dari Rabb kamu, dan satu penyembuhan bagi apa yang di dalam dada, dan satu petunjuk, dan satu rahmat, bagi orang-orang mukmin.” (Q.S. 10:57)
”Dan Kami menurunkan dari al-Qur’an, satu penyembuhan, dan satu rahmat bagi orang-orang mukmin…” (Q.S. 17:82)
“Orang-orang yang beriman, hati mereka tenteram dengan peringatan Allah - dengan peringatan Allah, hati tenteram.” (Q.S. 13:28)
Al-Qur’an tidak bisa dilepaskan dari sifatnya sebagai kitab petunjuk. Untuk itu penggunaan al-Qur’an sebagai obat adalah dengan cara menyelami maknanya, bukan dengan misalnya meminum air yang telah dicelupi beberapa ayatnya.
Diantara waktu untuk menelaah al-Qur’an adalah pada malam hari. Sisihkanlah sebagian dari waktu malam kita untuk amalan yang akan memperkaya jiwa ini.
“Sesungguhnya Pemeliharamu mengetahui bahwa kamu berjaga-jaga hampir dua per tiga malam, atau separuhnya, atau satu per tiganya, dan segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menentukan malam dan siang. Dia mengetahui bahwa kamu tidak akan menjumlahkannya, dan Dia menerima taubat kamu. Maka pahamilah (faqra’u) dari al-Qur’an semudah yang dapat. Dia mengetahui bahwa antara kamu ada yang sakit, dan yang lain antara kamu berpergian di bumi, mencari pemberian Allah, dan yang lain berperang di jalan Allah. Maka pahamilah (faqra’u) darinya semudah yang dapat…” (Q.S. 73:20)
Selain malam, waktu yang juga digunakan untuk mendalami al-Qur’an adalah fajar. Jadi ketika fajar kita tidak saja melakukan amalan shalat, tetapi juga membuka al-Qur’an dan memahami pesan-pesan di dalamnya.
”Lakukanlah shalat dari terbenam matahari hingga kegelapan malam, dan bacaan (qur’an) fajar; sesungguhnya bacaan fajar disaksikan.” (Q.S. 17:78)
Saat mengawali penelaahan al-Qur’an kita mohon kepada Allah agar melindungi kita dari pengaruh syaitan yang mungkin ingin mengintervensi.
“Apabila kamu memahami al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari syaitan yang dirajam.” (Q.S. 16:98)
Kemudian kita mulai membaca al-Qur’an dengan penuh pemahaman. Hayati setiap kata dari ayat yang sedang kita baca tanpa tergesa-gesa ingin segera beralih ke ayat berikutnya ataupun ingin segera menamatkan pembacaan al-Qur’an.
“Dan janganlah kamu tergesa-gesa dengan al-Qur’an sebelum wahyunya disempurnakan kepadamu. Dan katakanlah: ‘Wahai Pemeliharaku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (Q.S. 20:114)
Sebagaimana pesan pada Surat 73:20, al-Qur’an dibaca/dipahami semudah yang dapat. Tidak ada batasan ataupun target harus berapa ayat yang diselesaikan setiap kali menelaah al-Qur’an.
Pada saat berinteraksi dengan al-Qur’an, cobalah “mendengarkan” apa yang sedang disampaikan Allah melalui ayat-ayat yang sedang kita baca. Mungkin Allah menceritakan kisah orang-orang terdahulu yang dapat menjadi cermin dari apa yang baru kita alami. Atau Dia uraikan rahasia/hikmah di balik kejadian yang sedang kita hadapi. Bisa juga Allah mencerahkan kita dengan mengungkapkan hakikat keberadaan kita di dunia ini.
Apapun yang disampaikan Allah, sadarilah bahwa kita sedang terhubung dengan Sang Tabib yang setiap patah perkataan-Nya adalah obat.
KONTRA INDIKASI
Al-Qur’an adalah obat penawar yang dikhususkan bagi orang-orang yang beriman. Sebaliknya bagi orang-orang yang tidak beriman, al-Qur’an hanya menambah kisruh hati mereka yang keruh.
”Tetapi bagi orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, bagi mereka, ia menambah kekotoran mereka, dan mereka mati sedang mereka orang-orang yang tidak percaya (kafir).” (Q.S. 9:125)
Dibalik kemajuan materi yang dicapai oleh peradaban manusia modern, tersimpan penderita-penderita penyakit batin yang dilanda perasaan nelangsa dan gersang di dalam jiwanya. Sebagian dari mereka yang menderita sakit ini berpaling ke dunia tasawuf, meditasi, dan filsafat guna mencari penawar atas rasa sakit yang ada di relung dada itu.
Bagi orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah telah menurunkan Peringatan-Nya berupa kitab al-Qur’an sebagai obat untuk menenteramkan hati.
”Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu satu peringatan dari Rabb kamu, dan satu penyembuhan bagi apa yang di dalam dada, dan satu petunjuk, dan satu rahmat, bagi orang-orang mukmin.” (Q.S. 10:57)
”Dan Kami menurunkan dari al-Qur’an, satu penyembuhan, dan satu rahmat bagi orang-orang mukmin…” (Q.S. 17:82)
“Orang-orang yang beriman, hati mereka tenteram dengan peringatan Allah - dengan peringatan Allah, hati tenteram.” (Q.S. 13:28)
Al-Qur’an tidak bisa dilepaskan dari sifatnya sebagai kitab petunjuk. Untuk itu penggunaan al-Qur’an sebagai obat adalah dengan cara menyelami maknanya, bukan dengan misalnya meminum air yang telah dicelupi beberapa ayatnya.
Diantara waktu untuk menelaah al-Qur’an adalah pada malam hari. Sisihkanlah sebagian dari waktu malam kita untuk amalan yang akan memperkaya jiwa ini.
“Sesungguhnya Pemeliharamu mengetahui bahwa kamu berjaga-jaga hampir dua per tiga malam, atau separuhnya, atau satu per tiganya, dan segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menentukan malam dan siang. Dia mengetahui bahwa kamu tidak akan menjumlahkannya, dan Dia menerima taubat kamu. Maka pahamilah (faqra’u) dari al-Qur’an semudah yang dapat. Dia mengetahui bahwa antara kamu ada yang sakit, dan yang lain antara kamu berpergian di bumi, mencari pemberian Allah, dan yang lain berperang di jalan Allah. Maka pahamilah (faqra’u) darinya semudah yang dapat…” (Q.S. 73:20)
Selain malam, waktu yang juga digunakan untuk mendalami al-Qur’an adalah fajar. Jadi ketika fajar kita tidak saja melakukan amalan shalat, tetapi juga membuka al-Qur’an dan memahami pesan-pesan di dalamnya.
”Lakukanlah shalat dari terbenam matahari hingga kegelapan malam, dan bacaan (qur’an) fajar; sesungguhnya bacaan fajar disaksikan.” (Q.S. 17:78)
Saat mengawali penelaahan al-Qur’an kita mohon kepada Allah agar melindungi kita dari pengaruh syaitan yang mungkin ingin mengintervensi.
“Apabila kamu memahami al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari syaitan yang dirajam.” (Q.S. 16:98)
Kemudian kita mulai membaca al-Qur’an dengan penuh pemahaman. Hayati setiap kata dari ayat yang sedang kita baca tanpa tergesa-gesa ingin segera beralih ke ayat berikutnya ataupun ingin segera menamatkan pembacaan al-Qur’an.
“Dan janganlah kamu tergesa-gesa dengan al-Qur’an sebelum wahyunya disempurnakan kepadamu. Dan katakanlah: ‘Wahai Pemeliharaku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (Q.S. 20:114)
Sebagaimana pesan pada Surat 73:20, al-Qur’an dibaca/dipahami semudah yang dapat. Tidak ada batasan ataupun target harus berapa ayat yang diselesaikan setiap kali menelaah al-Qur’an.
Pada saat berinteraksi dengan al-Qur’an, cobalah “mendengarkan” apa yang sedang disampaikan Allah melalui ayat-ayat yang sedang kita baca. Mungkin Allah menceritakan kisah orang-orang terdahulu yang dapat menjadi cermin dari apa yang baru kita alami. Atau Dia uraikan rahasia/hikmah di balik kejadian yang sedang kita hadapi. Bisa juga Allah mencerahkan kita dengan mengungkapkan hakikat keberadaan kita di dunia ini.
Apapun yang disampaikan Allah, sadarilah bahwa kita sedang terhubung dengan Sang Tabib yang setiap patah perkataan-Nya adalah obat.
KONTRA INDIKASI
Al-Qur’an adalah obat penawar yang dikhususkan bagi orang-orang yang beriman. Sebaliknya bagi orang-orang yang tidak beriman, al-Qur’an hanya menambah kisruh hati mereka yang keruh.
”Tetapi bagi orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, bagi mereka, ia menambah kekotoran mereka, dan mereka mati sedang mereka orang-orang yang tidak percaya (kafir).” (Q.S. 9:125)
9 Langkah Mengatasi Maag Anda
Sakit maag atau yang dalam bahasa kedokteran sekarang disebut sebagai Dyspepsia, bukan merupakan penyakit yang asing bagi kita. Baik gejala maupun pengobatannya masyarakat umum sudah banyak mengetahuinya. Meskipun demikian pengetahuan masyarakat tentang akibat atau komplikasi yang akan muncul bila kejadian sakit maag ini berulang belum banyak diketahui.
Kelainan lanjut mulai dari tukak lambung (ulcus pepticum), reflux gastroesofageal (gastroesofageal reflux disease) hingga Zollinger – Ellison dapat terjadi akibat kejadian berulang dari dyspepsia ini.
Berikut terdapat beberapa tips untuk para penderita maag yang mungkin dapat membantu dalam mencegah munculnya, mengobati gejala hingga mencegah munculnya komplikasi yang ada :
1. Berusahalah untuk selalu makan teratur.
2. Sebaiknya sering makan makanan dalam porsi kecil untuk menghindari agar lambung tidak kosong.
3. Hindari makan makanan yang bersifat asam dan pedas karena dapat memproduksi gas dalam lambung dan dapat merangsang lambung.
4. Hindari minum minuman beralkohol, kopi dan sebaiknya jangan merokok.
5. Makan makanan tinggi serat seperti sayur dan buah-buahan untuk memperlancar saluran pencernaan.
6. Olahraga teratur untuk meningkatkan stamina dan memperbaiki kondisi fisik.
7. Hindari keadaan-keadaan yang dapat memacu asam lambung seperti stress, karena stress merupakan factor psikis yang dapat merangsang asam lambung.
8. Cobalah untuk berobat secara teratur.
9. Siapkan persediaan antasida/obat maag dalam rumah maupun selama kegiatan diluar rumah untuk mengatasi keadaan darurat.
Kelainan lanjut mulai dari tukak lambung (ulcus pepticum), reflux gastroesofageal (gastroesofageal reflux disease) hingga Zollinger – Ellison dapat terjadi akibat kejadian berulang dari dyspepsia ini.
Berikut terdapat beberapa tips untuk para penderita maag yang mungkin dapat membantu dalam mencegah munculnya, mengobati gejala hingga mencegah munculnya komplikasi yang ada :
1. Berusahalah untuk selalu makan teratur.
2. Sebaiknya sering makan makanan dalam porsi kecil untuk menghindari agar lambung tidak kosong.
3. Hindari makan makanan yang bersifat asam dan pedas karena dapat memproduksi gas dalam lambung dan dapat merangsang lambung.
4. Hindari minum minuman beralkohol, kopi dan sebaiknya jangan merokok.
5. Makan makanan tinggi serat seperti sayur dan buah-buahan untuk memperlancar saluran pencernaan.
6. Olahraga teratur untuk meningkatkan stamina dan memperbaiki kondisi fisik.
7. Hindari keadaan-keadaan yang dapat memacu asam lambung seperti stress, karena stress merupakan factor psikis yang dapat merangsang asam lambung.
8. Cobalah untuk berobat secara teratur.
9. Siapkan persediaan antasida/obat maag dalam rumah maupun selama kegiatan diluar rumah untuk mengatasi keadaan darurat.
Langganan:
Postingan (Atom)